[REVIEW] BUKU YANG BISA MELEMAHKAN IMAN? | Sapiens - Yuval Noah Harari (Indonesia)
Buku itu adalah buku Sapiens yang ditulis oleh Yuval Noah Harari. Karena saking seringnya saya bertemu dengan buku ini di Gramedia, maka saya pun penasaran dan mencoba untuk membaca sinopsis di belakang buku ini. Yang dapat saya tangkap setelah membaca sinopsis buku ini adalah bahwa buku ini mengulas konten mengenai evolusi. Sejujurnya, saya memiliki rasa ketertarikan yang besar pada sejarah peradaban dan arkeologi, namun saya pribadi kurang tertarik dengan teori evolusi. Maka dari itu, pada akhirnya saya memutuskan untuk terlebih dahulu membeli buku berjudul Homo Deus yang juga ditulis oleh Harari. Ternyata, buku Homo Deus adalah sekuel dari buku Sapiens. Alhasil, saya membaca buku sekuelnya terlebih dahulu sebelum membaca buku pertamanya. Hahaha. Meskipun demikian, saya tidak merasa tersesat saat membaca buku Homo Deus karena ternyata Harari menyampaikan ulang beberapa point yang sudah disampaikan di buku Sapiens. Setelah membaca buku Homo Deus, saya mulai merasa tertarik dengan tulisan-tulisan Harari yang lain seperti 21 Lessons for 21st Century. Saya mulai berpikir untuk membeli buku Sapiens agar dapat melengkapi koleksi seri trilogi ini. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Keinginan saya akhirnya baru tercapai di bulan Juni 2022 ini; tepat 4 tahun setelah saya selesai membaca buku Homo Deus. Awalnya saya tidak berencana untuk membeli buku Sapiens ini, namun kebetulan saya mendapatkan cashback dari promo 6.6 Periplus sehingga saya langsung memanfaatkannya untuk membeli buku Sapiens. Hehehe. Buku ini saya beli di website periplus.com dengan harga Rp 174,000 (setelah dipotong cashback). Harga normal buku ini adalah Rp 233,000. (SUMBER: dewijana.blogspot.com) JANGAN COPAS TANPA IZIN
Profil Buku dan Pengarang
Judul Buku: Sapiens: A brief History of Humankind
Nama Penulis: Yuval Noah Harari
Tahun Terbit: 2011
Jumlah Halaman: 512
Nomor ISBN: 978-0062316097
Rating Goodreads: 4.39 / 5
Rating Storygraph: 4.21 / 5 (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Profil Penulis: JANGAN COPAS TANPA IZIN
Prof. Yuval Noah Harari adalah seorang sejarawan, filsuf, dan penulis bestseller dari buku Sapiens, Homo Deus, 21 Lessons for the 21th Century, dan Sapiens versi Grafis. Harari lahir di Kiryat Atta pada tahun 1976 dan meraih gelar Ph.D dari Universitas Oxford pada tahun 2022. Harari saat ini tengah berprofesi sebagai dosen di Jurusan Sejarah pada Universitas Ibrani di Yerusalem. Harari memiliki spesialisasi di bidang sejarah dunia, sejarah abad pertengahan, dan sejarah militer. Riset-riset utama Harari berusaha untuk menjawab permasalahan sebagai berikut: "(1) Apa hubungan antara sejarah dan biologi?; (2) Apa perbedaan esensial dari Homo Sapiens dan hewan lain?; (3) Apakah ada keadilan dalam sejarah?; (4) Apakah sejarah memiliki arah?; (5) Apakah manusia menjadi bahagia setelah mengenal sejarah?; dan (6) Apakah pertanyaan etis yang diajukan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ke-21?" Pada tahun 2014, buku Sapiens terjual sebanyak 23 juta kopi di seluruh dunia. Pada tahun 2016, Harari menulis buku berjudul Homo Deus untuk meneliti proyek di masa depan yang akan dihadapi oleh manusia pada abad ke-21. Pada tahun 2018, Harari merilis buku 21 Lessons for the 21st Century yang berfokus untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana kita memilih di tengah hambatan pada masa kini. Pada tahun 2020, Harari bekerjasama dengan David Vandermeulen untuk merilis buku Sapiens: A Graphic History yang merupakan sebuah adaptasi karya buku Sapiens yang dijadikan ke dalam bentuk novel grafis. Harari dan suaminya (Itzik Yahav) membentuk organisasi bernama Sapienship pada tahun 2019 yang bergerak di bidang edukasi dan hiburan untuk berfokus pada dialog publik mengenai tantangan dunia global yang sedang terjadi. (Sumber: ynharari.com/about/) JANGAN COPAS TANPA IZIN
Buku Sapiens tuh sebenarnya membahas tentang apa sih?
Buku Sapiens ini sebenarnya merupakan buku sejarah yang membahas sejarah peradaban manusia terutama dari sudut pandang teori evolusi. Karena itu, buku ini membahas sejarah umat manusia mulai dari interaksi antar-atom dan antar-molekul yang membentuk suatu organisme hingga masa revolusi informasi sekarang ini. Hal ini sejalan dengan prinsip penulis yang sedari awal menekankan bahwa informasi yang disajikan dalam buku ini ditulis berdasarkan basis saintifik dan jauh dari bias-bias kepercayaan religius manapun. Sinopsis dalam buku Sapiens terbitan Vintage Publication memaparkan empat jenis penemuan terbesar umat manusia yang mempengaruhi alur peradaban, yaitu dari penemuan api yang memberikan umat manusia kekuatan, penemuan teknik pertanian yang membuat umat manusia semakin lapar (tamak), penemuan uang yang memberikan tujuan bagi setiap umat manusia, hingga penemuan ilmu pengetahuan yang mematikan umat manusia. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Harari membagi masa peradaban manusia menjadi 4 bagian, yaitu dimulai dari Revolusi Kognitif (The Cognitive Revolution), Revolusi Agrikultur (The Agricultural Revolution), Masa Persatuan Umat Manusia (The Unification of Humankind), dan Revolusi Ilmu Pengetahuan (The Scientific Revolution). JANGAN COPAS TANPA IZIN
Mengapa buku Sapiens ini harus dibaca?
Buku ini wajib dibaca untuk kamu yang ingin belajar lebih dalam mengenai sejarah manusia dalam tinjauan teori evolusi. Selain itu, buku ini juga dapat menjadi referensi bagi teman-teman yang ingin mengetahui event-event bersejarah yang terjadi pada suatu kurun waktu tertentu. Buku ini tidak hanya menjelaskan sejarah manusia secara biologis saja, namun juga dapat menjawab alasan mengapa manusia bisa menjadi seperti manusia yang ada pada saat ini dan bagaimana proses yang telah dilewatinya. JANGAN COPAS TANPA IZIN
Apakah isi buku Sapiens ini mudah dimengerti?
Menurut saya pribadi buku Sapiens ini mudah dimengerti. Seperti yang sudah saya paparkan di salah satu artikel saya sebelumnya, buku Homo Deus dan 21 Lessons for 21st Century telah menjadi buku yang cukup berpengaruh dalam hidup saya karena gaya penulisan Harari sederhana dan mudah dimengerti. Hal ini membuat para pembaca dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh Harari melalui tulisannya secara tepat. Jujur deh, saya sendiri merasakan perbedaan saat membaca buku-buku Harari dengan buku-buku sains lainnya seperti Kosmos, The Selfish Gene, Guns Germs and Steel, dsb. Dari semua buku-buku sains yang saya baca, buku Harari inilah yang penggunaan bahasanya paling sederhana dan mudah dimengerti. Buku Harari ini bagaikan sebuah oase bagi pembaca pemula yang mulai ingin membaca buku-buku bertemakan sains. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Selain itu, Harari juga menggunakan ilustrasi dan tabel dalam buku ini yang memudahkan pembaca untuk dapat lebih memahami materi yang disampaikan. Struktur penyampaian informasi juga disampaikan secara runut dan teratur sehingga membantu membentuk kerangka berpikir pembaca. Harari juga menggunakan contoh dari hal-hal atau kejadian-kejadian yang familiar di kehidupan modern, misalnya pada bab awal Harari menggunakan contoh brand Peugeot untuk menerangkan konsep myth. Konsep myth ini sendiri sebenarnya tidak mudah dijelaskan karena sifatnya cukup abstrak. Namun, Harari menggunakan contoh yang sangat relatable sehingga saya selaku pembaca dapat langsung mengerti konsep myth ini. JANGAN COPAS TANPA IZIN
Apakah buku ini cocok untuk kamu?
Buku ini sangat sesuai dengan preferensi saya. Saya harap buku ini juga cocok untuk kamu. Buku ini tepat untuk dibaca oleh setiap dari kita yang:
- Tertarik dengan isu-isu prasejarah. JANGAN COPAS TANPA IZIN
- Tertarik dengan isu-isu antropologi. JANGAN COPAS TANPA IZIN
- Tertarik dengan isu-isu peradaban. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
- Menyukai buku dengan tema sejarah. JANGAN COPAS TANPA IZIN
- Menyukai buku dengan tema ilmu sosial. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
- Membuka diri terhadap ilmu pengetahuan, terutama terhadap teori biologi dan teori evolusi.
- Mencari keterkaitan antara sejarah dengan biologi. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
- Mencari keterkaitan antara sejarah dengan disrupsi teknologi modern.
- Ingin memprediksi masa depan sesuai dengan pola-pola sejarah. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Di mana kamu bisa membeli buku ini?
Buku Sapiens sudah menjadi buku bestseller sejak tahun 2014. Maka dari itu, buku ini cukup mudah ditemukan di toko-toko buku online maupun offline. Buku ini juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Untuk kamu yang mencari buku Sapiens dalam bahasa Indonesia bisa menemukannya di toko buku Gramedia atau di toko-toko buku lainnya di Indonesia dengan harga sekitar Rp 125,000. Namun, untuk kamu yang mau membaca buku Sapiens dalam bahasa Inggris, kamu bisa menemukannya di toko buku Books and Beyond atau di Periplus dengan harga yang berkisar antara Rp 230,000 - Rp 240,000. Untuk kamu yang lebih suka membaca e-book, kamu juga dapat menemukan buku ini di Amazon atau di Gramedia Digital. Menurut saya pribadi, buku Sapiens versi e-book harganya tidak jauh berbeda dengan versi buku fisik. Maka dari itulah saya memutuskan untuk membeli buku fisik Sapiens. 😜 JANGAN COPAS TANPA IZIN
Ada nggak buku lain yang temanya bersinggungan dengan buku Sapiens?
Setelah membaca buku Sapiens, saya baru menyadari bahwa ada beberapa informasi yang disampaikan di dalam buku ini yang juga memiliki referensi lebih mendetail di buku-buku lain, seperti:
- The Hero With A Thousand Faces oleh Joseph Campbell. Buku ini ber-genre myth. Tema besar dalam buku ini adalah mengenai siklus hero's journey yang merupakan collective myth (mitos kolektif) dari seluruh umat manusia. Dalam buku Sapiens, Harari sempat menjelaskan myth secara singkat. Namun, bagi kamu yang ingin mempelajari secara detail apa saja jenis-jenis myth seperti yang sudah disebutkan oleh Harari, buku ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kamu. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
- Guns, Germs, and Steel oleh Jared Diamond. Buku ini ber-genre sejarah dan antropologi. Buku ini lebih berfokus pada sejarah peradaban umat manusia yang menurut Diamond dibentuk oleh 3 aspek, yaitu bedil, kuman, dan baja. Tulisan Harari sendiri dipengaruhi oleh Jared Diamond. Maka dari itu, tak heran bila pembaca dapat merasakan pengaruh Diamond dalam buku Sapiens. JANGAN COPAS TANPA IZIN
- Masters of the Word oleh William J. Bernstein. Buku ini ber-genre sejarah. Dalam buku Sapiens, Harari memaparkan sedikit mengenai sejarah komunikasi umat manusia melalui bahasa. seperti melalui tulisan cuneiform. Bagi teman-teman tertarik untuk mempelajari sejarah sistem komunikasi seperti yang disebutkan di buku Sapiens dari era cuneiform hingga komunikasi cetak secara lebih mendetail, buku ini menjadi alternatif pilihan yang tepat. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
- The Selfish Gene oleh Richard Dawkins. Buku ini ber-genre sains. Dawkins memiliki teori menarik mengenai gen egois (selfish genes) di dalam setiap diri manusia. Gen egois inilah yang memungkinkan gen nenek moyang kita masih terus dapat bertahan hingga kini melalui eksistensi kita. Hal ini juga berkaitan dengan seleksi alam yang telah disebutkan oleh Harari dalam buku Sapiens. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
- Homo Deus oleh Yuval Noah Harari. Buku ini adalah buku sekuel dari buku Sapiens. Buku ini juga merupakan buku kedua dalam trilogi Sapiens. Bila buku Sapiens lebih berfokus pada sejarah peradaban umat manusia, buku Homo Deus lebih berfokus pada kemungkinan masa depan umat manusia bila ditinjau dari pola-pola yang sudah disebutkan di buku Sapiens. JANGAN COPAS TANPA IZIN
- 21 Lessons for the 21st Century oleh Yuval Noah Harari. Buku ini juga merupakan buku sekuel dari buku Sapiens dan Homo Deus. Buku ini merupakan buku ketiga dalam trilogi Sapiens. Buku ini menawarkan solusi alternatif tindakan yang dapat dilakukan oleh umat manusia dalam menghadapi disrupsi seperti yang telah dipaparkan dalam buku Homo Deus berdasarkan pola-pola sejarah yang sudah dipelajari di buku Sapiens. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Bagaimana pendapat saya pribadi mengenai buku Sapiens?
❗ Spoiler Alert ❗
Bila dilihat dari cover-nya, cover buku Sapiens ini berwarna putih dan ditulis dengan jenis teks yang sederhana. Satu-satunya unsur grafis dalam cover buku ini hanyalah gambar sidik jari. Karena kebetulan saya membaca buku Sapiens ini di meja, maka saya tak sadar bahwa ternyata cover buku Sapiens saya ini berubah warnanya menjadi sedikit lebih kusam akibat ketempelan debu-debu yang ada di meja saya 😅 Tapi itu semua tidak masalah bagi saya. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Bila dilihat dari isinya, menurut saya pribadi buku Sapiens merupakan buku ber-genre sejarah yang paling sederhana dan mudah dimengerti sejauh ini. Apa yang sudah dipaparkan di buku ini sebenarnya dapat dengan mudah didapatkan dari buku-buku lain. Namun, gaya penulisan Harari membuat informasi-informasi sejarah yang dipaparkan lebih mudah dicerna daripada buku-buku sejarah/sains/antropologi lain. Misalnya saja, dalam buku Sapiens ini Harari sempat memaparkan tentang memetics atau meme. Istilah memetics dan meme ini pertama kali dicetuskan oleh Richard Dawkins dalam bukunya yang berjudul The Selfish Gene. Sejujurnya, saya lebih mengerti definisi memetics atau meme yang dijelaskan oleh Harari dalam buku Sapiens daripada pada saat saya membacanya di buku Dawkins. Harari mampu menjelaskan konsep abstrak yang kompleks menjadi mudah dicerna. JANGAN COPAS TANPA IZIN
Harari juga menulis Sapiens secara runut dan terstruktur. Hal ini memudahkan kita (terutama pembaca pemula yang baru mulai membaca buku sains) untuk lebih dapat mengikuti tiap sequence sejarah yang disampaikan. Saya pribadi jadi lebih mudah mengerti runutan kronologi evolusi dan proses peradaban setelah membaca buku Sapiens ini. Saya merasa buku ini membantu memperluas cakrawala pengetahuan sejarah saya. Misalnya saja, pada masa sekolah saya belajar mengenai penjajahan bangsa Belanda yang dilakukan di Indonesia selama 350 tahun. Namun, dalam buku Sapiens ini Harari memaparkan dengan lebih detail. Ada dua pihak dari Belanda yang menjajah Indonesia, pihak yang pertama adalah pedagang Belanda (VOC) yang menjajah selama sekitar 200 tahun, selebihnya setelah itu barulah kerajaan Belanda yang mengambil alih. Melalui buku ini saya belajar bahwa pada saat VOC menjajah Indonesia ternyata hal itu sangat berpengaruh sekaligus dipengaruhi oleh dinamika politik Eropa. Harari menyimpulkan bahwa pembentukan Dutch East-Indies (VOC) dan Dutch West-Indies (GWC) oleh pedagang Belanda merupakan bukti di mana bila sebuah korporasi mendorong praktik kapitalisme besar-besaran tanpa dikontrol oleh etika dan regulasi, maka pada akhirnya akan muncul 'kerajaan-kerajaan' baru sendiri yang dibentuk oleh korporasi tersebut. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Hal lain yang saya pelajari juga di dalam buku Sapiens ini adalah mengenai industri peternakan hewan yang tak jarang melakukan tindakan kekejaman terhadap hewan-hewan tersebut. Revolusi Industri membuat manusia memandang hewan sebagai 'mesin' yang tidak memiliki beban mental dan psikologis. Harari bahkan memaparkan praktik-praktik kekejaman yang umum dilakukan dalam peternakan hewan. Materi-materi ini pada akhirnya mampu membuat saya mempertimbangkan lagi untuk mengurangi konsumsi produk-produk hewani. JANGAN COPAS TANPA IZIN
Namun, ada beberapa kelemahan dari buku Sapiens ini. Yang pertama, saya merasa bahwa Harari seringkali menggunakan kata "I think..." dan "might be...". Hal ini membuat saya merasa bahwa ada sedikit argumen (tidak semua) di dalam buku yang tidak memiliki dasar yang kuat. Misalnya saja, pada saat Harari menjelaskan tentang situs Göbekli Tepe. Harari menjelaskan bahwa situs Göbekli Tepe didirikan pada saat masyarakat lingkungan sekitarnya masih menganut sistem hunter-gatherer. Namun, menurut beliau ada kemungkinan pembangunan situs Göbekli Tepe ini membutuhkan banyak tenaga manusia, bahkan ada kemungkinan pembangunan situs ini dilakukan oleh gabungan suku-suku yang ada di lingkungan sekitar situr itu. Maka dari itu, menurut Harari sistem masyarakat pembangun situs Göbekli Tepe ini langsung berubah dari yang tadinya menganut sistem hunter-gatherer menjadi sistem agrikultur demi mencukupi pasokan makanan para pekerja. Hal ini terlihat tidak masuk akal bagi saya, terutama setelah pada halaman-halaman sebelumnya Harari sendiri telah menyinggung bahwa proses revolusi agrikultur itu tidak berjalan secara langsung seperti itu, namun secara bertahap. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Yang kedua, karena tema utama dari buku ini mengulas manusia dari sudut pandang teori evolusi, maka mungkin ada beberapa dari kita yang mengernyitkan kening saat membacanya karena terdapat beberapa pernyataan (statement) yang agak janggal atau terasa tidak nyaman dicerna bila disesuaikan dengan prinsip-prinsip kebebasan atau kesetaraan yang kita anut pada masa kini. Misalnya saja, pada halaman 216 Harari menyatakan bahwa pencapaian kebudayaan yang ada pada masa kini merupakan hasil dari adanya penaklukan atau penjajahan di masa lalu, dan karena itu umat manusia "berhutang" pada penaklukan atau penjajahan. Sejujurnya saya merasa tidak nyaman saat membaca pernyataan tersebut karena pernyataan tersebut seolah-olah mengglorifikasi penjajahan dan nampak mendiskreditkan golongan masyarakat yang menjadi korban penjajahan. Apalagi, di masa kini masih terdapat bangsa-bangsa yang hidup di bawah tekanan akibat perang. Hal ini merupakan bagian dari fakta yang agak kurang nyaman dibaca oleh saya. Meskipun demikian, pada bab terakhir Harari turut menyiratkan ketidaksetujuannya pada praktik penjajahan. JANGAN COPAS TANPA IZIN
Kelemahan yang ketiga ini bersifat agak subjektif karena berkaitan dengan kepercayaan agama. Saya pribadi cukup terbuka terhadap penulis-penulis yang berani mengkritik kepercayaan yang saya anut karena menurut saya kepercayaan itu adalah hal yang personal. Saya sendiri menganut kepercayaan Kristen dan sepanjang membaca Sapiens ini Harari memang banyak menyatakan argumennya yang sedikit banyak bertentangan dengan kepercayaan Kristen. Namun, yang ada di dalam buku Sapiens ini menurut saya sudah masuk ke dalam konteks "tidak tepat". Saya berikan perumpamaan saja terhadap apa yang saya maksud ini. Misalnya, dalam Alkitab terdapat pernyataan katakan saja mengenai "A-B-C-D". Namun, dalam buku Sapiens Harari menulis bahwa "Kekristenan percaya bahwa "X-B-C-D". Harari menyatakan hal tersebut dengan yakin seolah-olah hal itu ditulis di Alkitab, padahal hal tersebut tidak pernah ditulis (dan disiratkan) di dalam Alkitab. Saya terbuka terhadap argumen-argumen yang menentang penafsiran, namun tidak dengan argumen-argumen yang "mengutip" secara salah. Penafsiran melibatkan proses kognitif, sehingga penafsiran setiap orang mungkin bisa berbeda-beda. Namun, kata-kata tekstual yang tertuang di dalam Kitab Suci itu sudah tertulis apa adanya. Membelokkan kutipan dari Kitab Suci seolah-olah hal tersebutlah yang tertulis padahal kenyataannya hal itu tidak pernah tertulis, itulah yang salah. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Karena itulah saya memiliki prinsip untuk tidak 100% mencerna semua buku yang saya baca karena setiap penulis memiliki keterbatasan masing-masing. Bahkan, buku Sapiens pun tidak mampu menjawab segala pertanyaan-pertanyaan mengenai evolusi dan sejarah. Tak jarang, di dalam buku ini saya menemukan beberapa (bukan hanya satu) pernyataan Harari yang menyatakan bahwa "Untuk hal ini, belum ada seorangpun yang tahu bagaimana bisa terjadi". And it's okay, karena sekali lagi setiap penulis memiliki keterbatasan masing-masing dan saya hargai kejujuran Harari untuk menyatakan ketidaktahuannya dalam ha-hal yang memang belum diketahui siapapun. JANGAN COPAS TANPA IZIN
Apakah buku Sapiens dapat melemahkan iman?
Euforia pernikahan aktris Indonesia, Maudy Ayunda, membuat nama beliau menghiasi Trending Topics di jagat media sosial. Buku-buku yang dibaca oleh Maudy Ayunda pun sempat menjadi Trending Topics di Twitter. Salah satu buku yang beliau baca adalah Sapiens. Namun, ada beberapa reaksi negatif yang menyatakan bahwa bacaan Maudy Ayunda ini "cukup berbahaya", padahal mereka yang berkomentar seperti itu saja belum tentu pernah membaca buku ini sebelumnya 😅 Sejujurnya, saat saya hendak memutuskan untuk membeli buku Sapiens, saya melihat banyak desas-desus di Twitter yang menyatakan bahwa buku Sapiens ini merupakan buku yang melemahkan atau mengguncang iman. Namun setelah selesai membaca buku ini, apakah isi buku ini benar-benar dapat melemahkan iman kepercayaan kita? JANGAN COPAS TANPA IZIN
Sebelum menjawab, saya ingin memaparkan pendapat saya mengenai beberapa fakta yang saya temukan dalam buku Sapiens, yaitu: (1) Harari sendiri secara terang-terangan mengaku di dalam buku ini bahwa beliau tidak mempercayai kehadiran Tuhan; (2) Teori-teori yang disampaikan dalam buku Sapiens menutup kemungkinan mengenai adanya kekuatan transenden eksternal yang berperan dalam peradaban manusia. Lantas, apakah kedua hal itu menunjukkan bahwa buku ini dapat melemahkan iman? Belum tentu. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Saya pribadi tidak pernah secara 100% menyerap informasi dalam buku-buku yang saya baca. Ada beberapa informasi yang saya serap, namun ada beberapa informasi yang tidak saya serap. Ada juga beberapa argumen dari buku Sapiens yang kurang saya setujui karena tidak disertai dengan dasar yang kuat. Lagipula, kita dituntut untuk terus bersikap kritis terhadap informasi-informasi yang kita terima. Bukankah memang seperti itu esensi dari ilmu pengetahuan? Ilmu pengetahuan itu bersifat dinamis dan selalu diperbarui seiring berjalannya waktu. Bila tidak ada kritik, maka tidak mungkin ilmu pengetahuan dapat berkembang. Kritik itulah yang membuat ilmu pengetahuan senantiasa diperbarui secara dinamis. Maka dari itu, saya tidak menyarankan teman-teman untuk selalu menelan bulat-bulat informasi yang teman-teman terima, baik dari buku (buku genre apapun), TV, media sosial, hingga media-media lainnya. Begitu pula prinsip yang harus diterapkan saat membaca buku Sapiens ini. Kalau kamu setuju 100% dengan argumen Harari, it's okay. Kalau kamu tidak 100% setuju dengan argumen Harari, it's okay too. Kamu tidak harus 100% setuju dengan argumen yang dipaparkan oleh Harari. Bisa saja kamu punya counter-argument sendiri untuk buku Sapiens ini. And it's okay! JANGAN COPAS TANPA IZIN
Jadi, apakah buku Sapiens ini benar-benar dapat melemahkan iman? Well, meskipun ada beberapa hal yang tidak kita setujui dari buku ini--bahkan ada beberapa yang kita anggap "tidak tepat", bukan berarti hal itu serta-merta dapat melemahkan iman kita. Ada informasi yang mendidik di dalam buku ini? Good, serap informasi bagian itu. Ada informasi yang tidak sesuai dengan kepercayaan kamu? Well, kamu bisa abaikan informasi bagian itu. Tidak semua informasi dalam satu buku ini harus kamu serap mentah-mentah, kok. Toh, dalam buku Sapiens ini terdapat dua jenis pernyataan, yaitu fakta dan argumen. Tidak semua argumen dalam buku Sapiens ini bisa dijadikan acuan kebenaran karena penulisnya sendiri secara jujur mengaku beberapa kali bahwa beliau tidak mampu menjawab beberapa hal karena memang ada beberapa hal yang bahkan tidak bisa dijawab oleh siapapun. Harari sendiri juga mengatakan di dalam bukunya yang berjudul Homo Deus bahwa orang-orang yang memiliki power pada masa kini adalah orang-orang yang dapat "memilih" atau "menyaring" informasi mana yang relevan untuk dirinya sendiri 😁 Jadi, hanya kamu sendiri yang bisa menentukan informasi mana dari buku Sapiens ini yang mau kamu pilih untuk kepentingan kamu dan mana informasi yang mau kamu abaikan. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
Perkara apakah buku ini dapat melemahkan iman atau tidak, itu berbalik lagi ke pribadi masing-masing. Kalau kamu merasa belum siap untuk membaca buku ini, tidak apa-apa untuk tidak membaca buku ini terlebih dahulu. Tapi, kalau kamu merasa sudah siap, silahkan membaca buku ini. Yang terpenting adalah jangan menghakimi orang-orang yang membaca buku Sapiens kalau kamu sendiri belum pernah membaca buku ini. Dan juga jangan merasa superior daripada orang lain hanya karena kamu sudah membaca buku Sapiens. 😅 JANGAN COPAS TANPA IZIN
Kelebihan dan Kelemahan buku Sapiens
(+) Kelebihan:
- Memiliki struktur yang runut dan jelas sehingga pembaca dapat mencerna informasi mengenai perkembangan Homo Sapiens secara runut pula. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
- Bahasa yang ringan. Hal ini membuat buku Sapiens ini cocok dibaca oleh para pembaca pemula atau yang sedang baru mulai belajar membaca buku sains atau sejarah. JANGAN COPAS TANPA IZIN
- Dapat menjadi 'handbook' sains bagi masyarakat kontemporer. Buku Sapiens ini dapat menjadi 'handbook' bagi setiap orang yang ingin belajar sains. Buku ini mungkin dapat disetarakan dengan buku-buku sains klasik lainnya seperti The Selfish Genes, Guns Germs and Steel, A Brief History of Time, Cosmos, dsb. JANGAN COPAS TANPA IZIN
- Menjelaskan berbagai referensi dari buku-buku berbeda. Misalnya saja, Harari membahas tentang "memetics" dari buku Guns, Germs, and Steel. Selain itu, Harari juga membahas tentang teori "myth" dari Joseph Campbell. Ini menjadikan buku Sapiens juga dapat menjadi buku petama bagi orang-orang yang ingin mulai belajar sejarah namun belum tahu ingin memulai dari mana. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
- Memperluas referensi pengetahuan sejarah dunia. Harari mampu menjelaskan event-event yang terjadi di dalam sejarah dunia dalam waktu-waktu tertentu secara singkat dan komprehensif. JANGAN COPAS TANPA IZIN
(-) Kelemahan:
- Terdapat inkonsistensi dalam tulisan. Hal ini membuat beberapa argumen dalam buku Sapiens ini tidak dapat dijadikan dasar acuan untuk landasan teori. JANGAN COPAS TANPA IZIN
- Mungkin beberapa pembaca akan merasa tidak nyaman membaca, terutama para pembaca yang memiliki pemikiran yang berseberangan dengan sudut pandang teori evolusi. Pembaca yang menganut prinsip kesetaraan, feminisme, egalitarian, anti-kolonialisme, dan anti-perang juga mungkin akan merasa tidak nyaman dalam membaca fakta-fakta yang dipaparkan buku ini. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
- Sensitif terhadap isu keagamaan. Pada hampir setiap bab Harari menegaskan bahwa kepercayaan agama merupakan hal yang dibuat oleh manusia, sehingga hal ini mungkin akan kurang nyaman dibaca oleh para pembaca yang agak tertutup dan sensitif jika membahas tentang agama. JANGAN COPAS TANPA IZIN
Kesimpulan dan Penilaian
Buku Sapiens ini berisi tentang sejarah umat manusia bila ditinjau dari sudut pandang teori evolusi. Harari mampu menulis materi di dalam buku ini secara runut dan terstruktur. Selain itu, Harari juga memasukkan beberapa referensi sejarah dan sains dalam materi yang disampaikan. Hal ini membuat buku Sapiens sangat cocok bagi para pemula yang baru ingin mulai membaca buku sejarah / sains / antropologi / ilmu sosial. Buku Sapiens ini dapat memperluas cakrawala pengetahuan pembaca. Meskipun demikian, ada beberapa kelemahan dalam buku ini seperti adanya inkonsistensi dalam beberapa argumen, serta sensitif terhadap isu agama dan budaya. Mungkin ada beberapa orang yang akan merasa tidak nyaman membaca buku ini. Maka dari itu, saya menyarankan agar pastikan sudah membaca ulasan-ulasan buku Sapiens sebelum membacanya. (SUMBER: dewijana.blogspot.com)
RATING:
Teknik Penulisan: ★★★★★
Urgensi Isu: ★★★☆☆
Materi: ★★★★☆
Cover: ★★★☆☆
Harga: ★★★☆☆
MY PERSONAL RATING:
4 / 5
Comments
Post a Comment